Rabu, 29 Juni 2011

Mulai Melangkah...

Salam hangat untuk semua pembaca blog ini. Sudah lama saya tidak menulis di blog ini dikarenakan kesibukan baru saya di ibukota. Beberapa minggu yang lalu adalah masa-masa dimana saya mulai "melangkah" sesuai dengan slogan saya, " Masa depan adalah langkah kecil yang berakumulasi menjadi sebuah lompatan besar dalam hidup". Dimana saya mulai belajar untuk menentukan masa depan saya sendiri. Saya mulai menyusun masa depan saya dengan pergi ke ibukota. Walau banyak dari orang-orang terdekat saya yang menyarankan untuk tidak pergi ke ibukota. Namun saya melihat suatu peluang untuk mencapai mimpi-mimpi saya di masa depan. Maka dari itu saya mencoba melangkahkan kaki untuk pergi ke ibukota.

Di awal saya "melangkah", saya juga merasakan betapa beratnya meninggalkan keluarga yang telah membesarkan saya sampai saat sekarang ini. Namun saya berfikir ulang bahwa saya pergi bukan untuk sesuatu yang sia-sia. Tapi untuk meraih mimpi-mimpi saya yang nantinya juga ikut membantu keluarga ke depannya.

Di ibukota saya tahu bagaimana dunia itu sebenarnya. Mulai yang hitam, putih, baik, jahat, terbuka, munafik, dsb. Namun itu semua saya anggap modal saya untuk melangkah lebih maju nantinya.

Sabtu, 06 November 2010

Bersikap dikala Cobaan Datang

      Seperti yang telah diketahui bersama. Indonesia sedang dalam masa berduka. Wasior terkena banjir bandang, mentawai tersapu gelombang Tsunami dan yang paling baru Gunung Merapi di Jawa Tengah sedang memuntahkan material-material vulkanik dan awan panas yang menelan banyak korban jiwa penduduk disekitar Merapi. Ada apa ini?? Apakah Tuhan telah bosan dengan kita makhluknya yang selalu "bandel" terhadap perintahnya, atau Alam yang sudah tidak "bersahabat" dengan manusia???. Namun tak pantaslah kita mengkoreksi keadaan ini, yang perlu kita koreksi adalah diri kita masing-masing sudahkah kita menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya??. Apakah kita sudah menggunakan kekayan alam ini dengan bertanggung jawab sebagai mana alam telah memberikan kelimpahan kekayaannya untuk dipergunakan dengan BENAR. Sungguh manusia selalu merasa benar dan tidak ingin disalahkan atas semua yang telah dia perbuat.

Merapi sebelum meletus


      Untuk itu mari saudara-saudariku sebangsa setanah air, kita berkoreksi diri atas apa yang telah kita lakukan selama ini. Namun Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Tsunami di mentawai akan membawa materi-materi yang kaya akan bahan makan untuk ikan saat ia keluar dari patahan-patahan lempeng bumi sehingga kelak setelah Tsunami akan lahir kembali kehidupan dilaut mentawai. Merapi tak kalah baiknya, ia memuntahkan materi-materi vulkanik yang sekarang dianggap sebagai penyebab bencana, kelak akan merubah struktur kesuburan di daerah merapi sehingga para petani dan peternak akan mendapatkan keuntungan disana.

Jumat, 29 Oktober 2010

Mengurai Kemacetan di Medan

Kota Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara. Sebagai salah satu ibukota provinsi di Indonesia, Medan memiliki masalah klasik seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia yaitu macet. Sebenarnya masalah ini sudah terlihat kira-kira 5-6 tahun yang lalu. Sekarang masalah itu sudah menyebar sampai ke pinggiran kota Medan. Walaupun begitu, kemacetan di kota Medan belum separah seperti di Jakarta. Tapi tidak menutup kemungkinan akan seperti disana. Melihat dari jumlah volume kendaraan baik roda 2 maupun roda 4 yang setiap tahun mengalami kenaikan, maka kemacetan kota Medan 5-6 tahun mendatang akan sama seperti di Jakarta.



Untuk itu sebagai warga kota Medan yang merasa terpanggil akan masalah ini. Bung Fadli akan mencoba mengurai masalah dan mencari solusi yang terbaik buat kota Medan tercinta ini. Berikut solusi yang Bung Fadli tawarkan :
  1. Menciptakan/menghadirkan angkutan massal yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak.
  2. Tegakkan tertib lalulintas yang ada dan tindak oknum-oknum petugas yang "main mata" dengan pelanggar lalulintas.
  3. Hentikan kendaraan yang sudah tidak layak jalan yang mempunyai emisi gas buang yang dapat mempengaruhi kualitas udara di kota Medan.
  4. Hadirkan 1 hari setiap bulan tanpa kendaraan di kota Medan, seperti Car Freeday di Jakarta.
  5. Batasi jumlah kendaraan yang bisa dimiliki oleh 1 keluarga, yaitu 2 mobil dan 3 sepeda motor.
Dari 5 solusi yang Bung Fadli tawarkan, solusi no 1 adalah yang paling wajib untuk dikerjakan secepatnya. Karena dengan ada angkutan massal seperti monorel atau busway dapat menyerap penumpang yang banyak sehingga mereka tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi untuk berpergian. Dengan berkurang jumlah volume kendaraan pribadi yang ada dijalan di harapkan berkurang pula kemacetan yang ada.

Sekian sedikit kritik dan masukkan bagi Pemko Medan sebagai tampuk pemerintahan di kota Medan tercinta ini. Semoga kota Medan ini bisa jadi kota yang lancar lalulintasnya dan menjadi salah satu kota Metropolitan di Indonesia yang jadi spot untuk di datangi wisatawan.

gambarnya comot dari sini